JIKA AKU

Ujian Nasional akan tetap berlanjut, tapi tidak untuk kelulusan. Siswa lulus atau tidak sekolah masing-masing yang menentukan. Percayalah, bahwa semua Pendidik ingin reputasi sekolah dan anak didiknya menjadi yang terbaik.
Ujian Nasional hanya untuk evaluasi/perbaikan kurikulum tahun berikut dan penyusunan rangking Nasional, Provinsi, Kabupaten/Kota serta sebagai bahan untuk pemberian beasiswa. Rangking Nasional akan dibiayai Negara, Rangking Provinsi, Kabupaten, dan Kota menjadi tanggung jawab Pemda masing-masing sebagai pemberi beasiswa. Maka generasi muda akan tetap bisa kembali dan membangun daerahnya sendiri, dan Negara mendapatkan yang terbaik di tingkat Nasional.
Bulan Ramadhan semua sekolah akan diliburkan, logikanya masih cukup banyak waktu untuk belajar pengetahuan umum di sekolah.
Dulu, di Perguruan Tinggi menjadi Sarjana harus lima atau enam tahun, sekarang bisa hanya tiga atau empat tahun saja. Di tingkat Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengah Atas harus tiga tahun, sekarang bisa dengan dua tahun saja.
Jadi, apa keberatannya kalau bulan Puasa libur?
Selama liburan Puasa anak-anak bisa belajar agama dengan orang tuanya di rumah, belajar agama di pesantren-pesantren. Insyaallah dalam lima tahun kedepan akan tercipta generasi bangsa yang cerdas pandai, beriman dan bertaqwa. Aamiin…..
Sang Ayah bisa mengatur libur kantornya untuk berkunjung kepada sanak saudara bersama istri dan anak-anak. Berlibur, bersilaturahim, dan berlebaran di kampung tidak akan kena macet jalanan, tidak kena tarif tinggi transportasi karena waktunya bisa diatur tidak mepet ke Idul Fitri.
Maka, tidak akan ada lagi drama arus mudik/balik, serta biaya tinggi untuk perbaikan jalan raya.

Akan ada APBN untuk pelaksanaan Popsi mulai tingkat Sekolah Dasar sampai dengan Sekolah Menengah Atas, dan kemudian akan berlanjut dengan POM untuk Perguruan Tinggi (Nasional dan/atau Asean).
Ingat Sang Juara tidak semua lahir dengan sendirinya, tapi harus juga diciptakan.
Kita akan menpunyai atlit berprestasi dunia guna mendulang medali emas pada cabang atletik dan renang. Ini adalah sebagai salah satu pertanggungjawaban Pemerintah dalam menciptakan generasi muda yang sehat jasmani, rokhani dan berprestasi.
Transportasi massal akan diperbanyak. Ongkos angkutan umum akan tidak dalam jumlah genap, tetapi akan menjadi dalam kelipatan tengah. Tujuannya agar harga-harga buat masyarakat kecil tidak akan membumbung tinggi, karena uang recehan/koin akan tetap laku dan harga kerupuk serta gorengan lainnya akan hanya lima ratus rupiah.
Untuk daerah/lokasi tertentu angkutan perkotaan harus ada kenek/kondekturnya, dengan dasar pertimbangan kecepatan layanan akan mengurangi kemacetan. Pengangguran dan kejahatan dengan sendirinya akan berkurang pula.

Pelaksanaan ganti untung lahan tidak hanya untuk pelebaran dan penambahan ruas jalan saja, tapi juga bagi pembebasan tanah di sekitar danau/situ yang berfungsi sebagai daerah resapan air, mengurangi banjir dan sebagai cadangan air di kala musim kemarau.
Tidak akan ada lagi izin Mini Market dan Cluster yang dibangun, karena hal ini hanyalah akal-akalan pemodal besar saja demi menghindari kewajiban-kewajibannya.
Maka roda perekonomian rakyat kecil akan berputar wajar dan tata ruang terbuka hijau tetap terjamin keberadaannya.

Tidak akan membabat dan mengeksploitasi hutan. Hanya laut sebagai sumber daya alam tak terbatas yang harus diberdayakan secara maksimal.

Gelora Bung Karno Senayan kembali dihijaukan dan akan menjadi pusat olahraga dan kesehatan murah, tidak bagi peruntukan komersial. Taman Ria Senayan akan menjadi hutan kota dengan danau nan asri sebagai penampung dan sumber air alami yang bersatu dengan kompleks persidangan Dewan sampai Kementerian Kehutanan.
Di pulau hijau tersebut hanya akan ada Televisi Republik Indonesia (TVRI), Taman Ria, DPR/DPD, dan Kementerian Kehutanan.

Sesuai amanah Undang Undang Dasar tahun Empat Puluh Lima, ekonomi kerakyatan melalui koperasi akan diutamakan. Sehingga rakyat kecil dan menengah mudah terbantu usahanya, yang ingin menabung tidak akan berkurang uang simpanannya seperti terjadi pada bank konvesional. Kasihankan penabung kecil sudah tidak bakalan dapat undian berhadiah, uangnya malah semakin habis diambil tuyul modern.
Akan tinggal dan berkantor di Istana, karena memang seharusnya. Penghematan ongkos-ongkos dan biaya pengamanan serta semua souvenir/gratifikasi menjadi milik Negara.

Akan selalu mencamkan bagian syair-syair lagu yang sangat syarat makna ini: Minal Aidzin Wal faidzin. Maafkan Lahir dan Batin. Selamat Para Pemimpin. Rakyatnya Makmur Terjamin” dan “Limpah Ruah Bumi Indonesia. Adil Makmur Sentosa. Baldatun Toyyibatun Warabbbun Ghafur. Pasti Terlaksana.”
Aamiin.